Langsung ke konten utama

Perkembangan Organisasi Sipil Masa Pendudukan Jepang

Gerakan Tiga A
Merupakan nama dan semboyan, yaitu Nippon cahaya Asia, Nippon Pelindung Asia, Nippon pemimpin Asia.
Didirikan pada 29 Maret 1942
Diketuai oleh Mr. Syamsuddin
Sebagai wadah propaganda Jepang dengan membentuk komite di daerah-daerah.
Membentuk divisi islam (Persaipan Persatuan Umat Islam) yang dipimpin oleh Abikusno Cokrosuyoso
Namun organisasi ini kurang mendapat simpati dari rakyat sehingga dibubarkan pada Desember 1942.
2.       Pusat Tenaga Rakyat (PUTERA)
Setelah dibubarkannya Tiga A, jepang kemudian membentuk Pemuda Asia Raya yang diketuai oleh Sukardjo Wiryopranoto, kemudian organisasi tersebut dibubarkan dan dibentuklah PUTERA.
Dukungan rakyat terhadap Jepang mulai berkurang karena Jepang mulai mengekang rakyat.
Kemudian Jepang kalah perang dan bekerja sama dengan tokoh nasionalis untuk memulihkan keadaan.
Laalu, Jepang membentuk organisasi massa untuk menggerakkan rakyat.
PUTERA dibentuk pada 16 April 1943 dengan Ir. Soekarno sebagai ketua, KH. Mas Mansur, Ki Hajar Dewantara.
Tujuan PUTERA untuk membangun dan menghidupkan kembali segala sesuatu yang telah dihancurkan Belanda.
Tugas PUTERA memusatkan potensi rakyat Indonesia guna membantu Jepang dalam perang
Struktur
Pusat = empat serangkai
Daerah= syu, ken, gun, Beberapa penasehat dari Jepang.
Banyak mendapat sambutan dari organisasi massa yang ada
Berkembang pesat dan kuat, mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Jepang khawatir, dibubarkan 1944.
3.       MIAI dan Masyumi
4 september 1942 MIAI aktif lagi
Agar muslim Indonesia bisa digerakkan dalam perang
Semboyan “ berpegang teguhlah kamu sekalian pada tali Allah dan janganlah berpecah belah.
Tugas dan tujuan MIAI waktu itu adalah:
A.      Menempatkan umat islam pada kedudukan yang layak dalam masyarakat Indonesia
B.      Mengharmoniskan islam dengan tuntutan perkembangan zaman
C.      Ikut membantu Jepang dalam perang Asia Timur Raya
Mengembangkan program bersifat sosio-religius
Terus mengembangkan diri di tengah ketidak cocokan dengan kebijakan dasar Jepang. Agar tidak terpengaruh dengan Jepang untuk membantunya dalam perang Asia Timur Raya.
Program-program MIAI berhasil sehingga MIAI berkembang pesat
Dibubarkan Jepang pada November 1943 karena MIAI tidak memberi kontribusi kepada Jepang
Lalu jepang membentuk masyumi ( majelis syura muslimin Indonesia) agar Jepang dapat mengumpulkan dana dan dapat menggerakkan umat islam dalam perang asia timur raya
Masyumi diketuai oleh KH. Hasyim Asyari
Para ulama dilibatkan dalam kegiatan politik
Masyumi cepak berkembang semakin maju dan warna politiknya semakin jelas
Masyumi menjadi organisasi massa yang pro rakkyat sehingga menentang keras adanya romusa.
Sikap tegas dan berani tersebut akhirnya dihargai Jepang bahkan orang islam dibebaskan untuk tidak melakukan sinergi karena ketegasannya.
4.       Jawa Hokokai (Himpunan Kebaktian Jawa)
1944 à sekutu mengalahkan Jepang
Jenderal kumaikki harada membentuk Jawa Hokokai agar rakyat mendarma akti kepada pemerintah untuk kemenangan perang.
Darma bakti :
1.       Mengorbankan diri
2.       Mempertebal persaudaraan
3.       Melaksanakan suatu tindakan dengan buti
Merupakan organisasi pemerintah yang langsung dipegang orang Jepang
Program program kegiatan
1.       Melaksanakan segala tindakan dengan nyata dan ikhlas demi pemerintah Jepang
2.       Memimpin rakyat untuk mengembangkan tenaganya berdasarkan semangat persaudaraan
3.       Memperkokoh pembelaan tanah air
Terdiri atas macam macam hokokai (himpunan kebaktian) sesuai bidang profesi
Organisasi ini tidak berkembang di luar Jawa, sehingga berkembang sesuai yang diinginkan jepang
Upaya mengerahkan tenaga pemuda dari berbagai aspek
a.       Aspek politik
Kebijakan kebijakan dari jepang
-melarang semua rapat dan kegiatan politk
-dibubarkannya organisasi politk
-pada tanggal 8 septelmber 1942 dikeluarkannya UU no 2 Jepang
Propagandan untuk menarik simpati bangsa Indonesia
-menganggap jepang sebagai saudara tua Asia (hakko ichiu)
-melancarkan semboyan 3A
-melancarkan simpati lewat pendidikan berbentuk beasiswa pelajar
-menarik simpati umat islam untuk pergi haji
-menarik simpati organisasi islam MIAI
-melancarkan politik dumping
-mengajak tokoh tokoh nasional untuk bergabung

Bentuk kerja nyata
-putera (pusat tenaga rakyat) dengan tujuan membujuk kaum intelektual untuk mengabdi kepada jepang
-jawa hokokai (himpunan kebaktian Jawa) merupakan organisasi sentral dan berdiri dari berbagai macam profesi

b.      Aspek ekonomi dan sosial
Hal hal yang diberlakukan jepang dalam sistem pengaturan ekonomi sebagai berikut
1.       Kegiatan ekonomi Jepang diarahkan untuk kepentingan perang maka seluruh potensi sumer daya alam dan bahan mentah untuk industri yang mendukung mesin perang.
2.       Monopoli tebu dan gula dan mepaksaan menanam jarak dan kapas
3.       Menerapkan sistem ekonomi perang dan sistem autarki (memenuhi kebutuhan daerah sendiri dan menunjang kegiatan perang.
4.       Pada tahun 1944 jepang mengadakan kampanye penyerahan bahan pangan dan barang secara besar besaran melalui Jawa Hokokai dan nagyo humiai (koperasi pertanian)
c.       Aspek Militer
Dibawah ini adalah bentuk bentuk barisan militer yag dipersiapkan oleh Jepang antara lain:
-seinenden (barisan pemuda)
-gokutai (barisan pelajar)
-keibodan (barisan pembantu polisi)
-Heiho (barisan pembantu prajurit jepang)
Akibat dari pelatihan militer jepang pemuda indonesia mendapat kemampuan militer yang tinggi
-pembentukan barisan semi militer khusus direkrut dari golongan islam dengan nama Hizzbullah (Tentara Allah)
- pembentukan pasukan pembela tanah air (PETA)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rawa Pening Drama (Bahasa Inggris)

B= Boy             : W= Woman    : V1= Villager 1 : V2= Villager 2 : V3= Villager 3 : Rawa Pening Drama Once upon a time, there was a little poor boy came into a little village. He was very hungry and weak. He knocked at every house to ask for some meal, but nobody cares him. B             : (knocks the door) “excuse me, can i get some meal? I am so hungry right now. Ohh why does nobody care me?” He did it at every house but nobody responded. He was about to give up, but he knocked at another house, finally a generous woman got out from her house, she gave him a shelter, a meal and a lesung. W            : (opens the door) “come and sit here boy! Wait for a moment! I’ll take you some meal”( goes to the kitchen) B             : “thank you, ma’am!” (sits down) W            :”here it is and it is!” (gives him a meal and a lesung) B             : (eats the meal) “oh. What is this?” W            :”this is a lesung” B             : “what for?” W            : “

CETAK SARING dan FOTOGRAFI

CETAK SARING Sejarah Cetak Saring Teknik sablon adalah salah satu bagian dari ilmu grafika terapan yang bersifat praktis. Teknik sablon dilakukan untuk mencetak berbagai media iklan visual seperti, kertas, kain, plat dan media yang lain yang tidak mengandung air. Cetak sablon digunakan untuk melakukan reproduksi desain, seperti kartu nama, kartu undangan, T’shirt, stiker dan lain-lain. dengan kuantitas lebih dari satu untuk menghasilkan hasil yang serupa. Cetak sablon atau cetak saring ini telah lama dikenal dan digunakan oleh bangsa Jepang sejak Tahun 1664. Ketika itu dikembangkan oleh Miyasaki dan Zisukeo Mirose dalam mencetak beraneka motif Kimono. Penggunaan teknik sablon dalam Kimono ini dilatar belakangi oleh kebijakan Kaisar Jepang yang melarang penggunaan kimono bermotif tulis tangan. Pasalnya Kaisar Jepang sangat prihatin dengan tingginya harga kimono yang bermotif tulis tangan yang beredar di pasaran. Hingga mulai saat itu kimono yang menggunakan motif dari cetak sab