Langsung ke konten utama

Salahkah Jika Kita Merasa Benar?



Sebenarnya tidak ada yang salah ketika manusia merasa pendapatnya benar karena egonya, apalagi jika didukung dengan argumen yang kuat dan data yang valid.
Namun, apakah pendapat manusia selalu benar? Tentu tidak, karena manusia tidak pernah luput dari kesalahan.
Lalu, apakah kita seharusnya meragukan kebenaran dari pendapat/keputusan kita? Saya rasa tidak juga. kita sebagai manusia yang dianugerahi akal untuk berpikir yang pendapatnya didasari argumen-argumen logis. Apalagi sebagai manusia dewasa yang sudah memiliki kemandirian dalam berpikir, kita tentu sudah memikirkan sampai pada konsekuensi-konsekuensi yang akan terjadi.
Lantas, harus bagaimana sikap kita seharusnya? Kita boleh merasa pendapat kita benar, tetapi kita tidak boleh menganggap orang lain salah hanya karena kita berbeda pendapat. Orang lain tentu memiliki argumen dan data-datanya sendiri yang bisa mendukung pendapat atau keputusannya.
Begitu juga ketika kita beradu argumen dengan orang lain, boleh kita merasa benar sampai orang tersebut mengutarakan argumennya. Kemudian kita hendaknya bersikap netral, mendengarkan argumen tersebut dengan menurunkan ego kita. Bisa jadi pada saat itu memang pendapat kita kurang benar dengan argumen yang kurang kuat. Namun hanya karena ego kita, kita menganggapnya benar.
Saya tidak akan membicarakan hal-hal filosofis mengenai kebenaran ini, karena terlalu dalam bagi otak saya untuk mencerna.
Saya juga tidak akan membicarakan kebenaran dalam sudut pandang agama, karena pada intinya semua itu bias dan kebenaran mutlak hanya milik Tuhan Yang Maha Esa.
Mari kita bahas kebenaran secara umum,
Kebenaran secara umum dapat diartikan sebagai kesesuaian antara apa yang kita pikirkan atau pernyataan yang kita keluarkan dengan kenyataan yang ada sesungguhnya.
Bagaimana dengan kesalahan?
Kesalahan bisa berasal dari bukti dan argumen yang kurang untuk dianggap kebenaran, terlalu cepat membuat keputusan,  kerancuan dan kebingungan akibat dari emosi, kurang terbuka terhadap bukti-bukti kebenaran yang ada, serta dugaan dan bias pemikiran kita.
Jadi kesimpulannya, tidak salah jika kita merasa benar, asalkan kita tetap terbuka akan bukti-bukti kebenaran yang ada, tidak merasa paling benar dengan menyalahkan orang lain, dan tidak bias.



Komentar

  1. Iya, karena ego kita kadang jadi not admit our faults.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mba Farah, makanya kita boleh merasa benar asal jangan merasa paling benar hehe

      Hapus
  2. Nah tu sering bgt ya manusia .. karena beda pendapat jd yg lain dianggap salah hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. pokoknya yang gak sependapat berarti salah aja kan mba :) sedihh

      Hapus
  3. Sebenarnya kebenaran adalah netral, yang berdosa adalah manusia...

    BalasHapus
    Balasan
    1. memang manusia adalah tempatnya salah dan lupa :)

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rawa Pening Drama (Bahasa Inggris)

B= Boy             : W= Woman    : V1= Villager 1 : V2= Villager 2 : V3= Villager 3 : Rawa Pening Drama Once upon a time, there was a little poor boy came into a little village. He was very hungry and weak. He knocked at every house to ask for some meal, but nobody cares him. B             : (knocks the door) “excuse me, can i get some meal? I am so hungry right now. Ohh why does nobody care me?” He did it at every house but nobody responded. He was about to give up, but he knocked at another house, finally a generous woman got out from her house, she gave him a shelter, a meal and a lesung. W            : (opens the door) “come and sit here boy! Wait for a moment! I’ll take you some meal”( goes to the kitchen) B             : “thank you, ma’am!” (sits down) W            :”here it is and it is!” (gives him a meal and a lesung) B             : (eats the meal) “oh. What is this?” W            :”this is a lesung” B             : “what for?” W            : “

Perkembangan Organisasi Sipil Masa Pendudukan Jepang

Gerakan Tiga A Merupakan nama dan semboyan, yaitu Nippon cahaya Asia, Nippon Pelindung Asia, Nippon pemimpin Asia. Didirikan pada 29 Maret 1942 Diketuai oleh Mr. Syamsuddin Sebagai wadah propaganda Jepang dengan membentuk komite di daerah-daerah. Membentuk divisi islam (Persaipan Persatuan Umat Islam) yang dipimpin oleh Abikusno Cokrosuyoso Namun organisasi ini kurang mendapat simpati dari rakyat sehingga dibubarkan pada Desember 1942. 2.        Pusat Tenaga Rakyat (PUTERA) Setelah dibubarkannya Tiga A, jepang kemudian membentuk Pemuda Asia Raya yang diketuai oleh Sukardjo Wiryopranoto, kemudian organisasi tersebut dibubarkan dan dibentuklah PUTERA. Dukungan rakyat terhadap Jepang mulai berkurang karena Jepang mulai mengekang rakyat. Kemudian Jepang kalah perang dan bekerja sama dengan tokoh nasionalis untuk memulihkan keadaan. Laalu, Jepang membentuk organisasi massa untuk menggerakkan rakyat. PUTERA dibentuk pada 16 April 1943 dengan Ir. Soekarno sebagai ket

Feminisme: Melawan Jajahan Patriarki dan Stereotip Gender

Banyak orang yang berbeda pendapat, miskonsepsi, hingga tidak setuju dengan konsep feminisme ini. Katanya, menyalahi kodrat perempuan Katanya, ambisi wanita untuk mengungguli laki-laki Katanya, tidak sesuai yang digariskan Tuhan Sebelum membahas lebih jauh mengenai feminisme, kita pahami dulu arti feminisme yang sebenarnya supaya tidak terjadi miskonsepsi Feminisme adalah sebuah gerakan yang memperjuangkan emansipasi atau persamaan hak sepenuhnya antara kaum wanita dan pria tanpa adanya diskriminasi. Marry Wallstonecraff dalam bukunya " The Right of Woman"  pada tahun 1972 mengartikan Feminisme merupakan suatu gerakan emansipasi wanita, gerakan dengan lantang menyuarakan tentang perbaikan kedudukan wanita dan menolak perbedaan derajat antara laki-laki dan wanita. Sebenarnya, Feminisme ini tidak hanya melulu soal kepentingan perempuan, namun juga soal kepentingan laki-laki. Kok bisa? Selama ini kita dijajah budaya patriarki, di mana laki-laki harus selalu l